PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR POST-MODERN PADA BANGUNAN BALE PARAHYANGAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN

Main Article Content

Muhammad Naufal
Nurtati Soewarno

Abstract

Bale Parahyangan adalah bangunan yang dirancang untuk fungsi Eksibisi dan Konvensi yang berlokasi di Jl. Parahyangan, Kota Baru Parahyangan. Nama Bale Parahyangan diambil dari dua kata yaitu “Bale” berasal dari bahasa Sunda yang berarti balai atau gedung pertemuan dan “Parahyangan” berasal dari nama lokasi dimana bangunan tersebut berada, yaitu di Kota Baru Parahyangan, Bale Parahayangan dirancang dengan fasilitas utama sebagai tempat untuk kegiatan pertemuan dan pameran dengan kapasitas total 1500 orang yang dapat menampung aktifitas MICE (Meeting, Invention, Convention, Exhibition) berupa Rental Office, Co-Working Space, dan Meeting Room. Bangunan ini dirancang dengan konsep Arsitektur Post Modern dan gabungan dari konsep Post Modern-Contextualism yang memperhatikan 3 aspek utama yaitu aspek kondisi lingkungan, sosial budaya masyarakat dan sejarah kawasan sekitarnya. Penerapan konsep Arsitektur Post ModernContextualism diimpelentasikan pada elemen utama bangunan seperti penataan lanskap yang selaras dengan lingkungan sekitar, fasad yang menggunakan bentukan dari budaya Sunda, olahan ruang dalam yang luas dan terbuka serta tatanan
massa bangunan yang bersifat geometris namun tetap responsif terhadap bentuk tapak. Diharapkan penerapan konsep Arsitektur Post-Modern dapat menjadikan bangunan Bale Parahyangan sebagai salah satu icon di kawasan Kota Baru Parahyangan yang dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke kawasan ini.

Article Details

How to Cite
Naufal, M. ., & Soewarno, N. . (2021). PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR POST-MODERN PADA BANGUNAN BALE PARAHYANGAN DI KOTA BARU PARAHYANGAN. Jurnal Arsitektur , 13(2), 33-38. https://doi.org/10.59970/jas.v13i2.34
Section
Articles