KONSEP ARSITEKTUR KOLONIAL PADA BANGUNAN GEREJA SANTO YUSUF

Main Article Content

Helmi Nur Riyaman
Sasurya Chandra

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep mengenai gereja kolonial yang berada pada sebuah rumah makan yang berlokasi di Gereja Santo Yusuf yang terletak pada Kota Cirebon. Gereja yang berada di daerah kolonial pada Kota Cirebon ini menjadi salah satu ikon gereja yang berada di Kota Cirebon, dibangun oleh pengusaha gula di era tahun-1877- yang bernama Louis Theodorus Gonsalves. Pembangunan Gereja Santo Yusuf ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan ibadah pada warga kolonial yang beragama Katolik, pada masa masa awal berdirinya Gereja Santo Yusuf dijalani oleh para Pastor Jesuit. Dengan bangunan yang berkonsep kolonial eropa ini memiliki konsep yang sangat memanfaatkan sirkulasi udara dengan baik, dan penggunaan gewel/fasade bangunan yang biasanya berbentuk segitiga. Untuk Gereja Santo Yusuf dari era kolonial hingga sekarang dalam perbaikan dan penambahan untuk gereja tersebut tidak merubah keaslian dari bangunan awalnya. Menurut informasi yang didapat kapasitas Gereja Santo Yusuf Cirebon dapat memuat 800 orang, hingga sekarang Gereja Santo Yusuf Cirebon masih dilayani oleh pastor dari Ordo Salib Suci . Konsep Kolonial Belanda ini yang diterapkan pada bangunan Gereja Santo Yusuf ini menggunakan karakteristik kolonial, prinsip arsitektur kolonial dan gaya arsitektur kolonial yang digunakan pada Gereja Santo Yusuf sehingga menciptakan konsep colonial yang khas. Oleh karena itu Gereja Santo Yusuf ini tetap dijaga keaslian bentuk colonial meskipun sudah ditambah dengan renovasi yang dilakukakan.

Article Details

How to Cite
Helmi Nur Riyaman, & Sasurya Chandra. (2025). KONSEP ARSITEKTUR KOLONIAL PADA BANGUNAN GEREJA SANTO YUSUF. Jurnal Arsitektur , 17(1), 33-37. Retrieved from https://ejournal.sttcirebon.ac.id/index.php/jas/article/view/115
Section
Articles