PENGARUH BUDAYA JAWA TERHADAP BANGUNAN PASEBAN TRI PANCA TUNGGAL
Main Article Content
Abstract
Paseban Tri Panca Tunggal didirikan oleh Pangeran Sadewa Madrais atau yang lebih dikenal dengan Kyai Madrais. Bangunan Paseban Tri Panca Tunggal merupakan pusat kegiatan keagamaan penganut agama kepercayaan yang dipimpin oleh Pangeran Jatikusumah. Agama yang pada awal berdirinya dipimpin oleh Pangeran Alibasyah atau Kyai Madrais dari Gebang. Nama bangunan ini mengandung makna yang berhubungan dengan ajaran agama tersebut. Paseban mempunyai makna sebagai tempat berkumpul dan bersyukur dalam merasakan ketunggalan selaku umat Tuhan.Melatar belakangi munculnya isu, belum terekplorasi pengaruh budaya pada bangunan pada Kawasan Paseban sebagai Pusat Adat Seren Taun. Artikel ini akan membahas tentang mengenai pengaruh kebudayaan jawa pada bangunan Paseban Tri Panca Tunggal yang bertempat di Kuningan Jawa Barat dengan menggunakan metode kualitatif-deskriptif.Pada hasil pembahasan ini adalah berupa bentuk bangunan Paseban Tri Panca Tunggal.Pengaruh arsitektur jawa pada bangunan berupa korelasi pada bangunan, ornamen,atap,serta pemaknaan manusia yang menghargai yang diimplementasikan pada relif,dinding,serta pintu pada bangunan paseban, yang berawal pada pangeran Madrais yang membawa pengaruh budaya jawa yang pada bangunan.